Nama : Hannif Nur L
No : 13
Kelas : Xl TKJ 2
Indahnya Persahabatan
Betapa enak menjadi orang kaya.
Semua serba ada. Segala keinginan terpenuhi. Karena semua tersedia. Seperti
Tyas. Ia anak konglomerat. Berangkat dan pulang sekolah selalu diantar mobil
mewah dengan supir pribadi.
Meskipun demikian ia tidaklah
sombong. Juga sikap orang tuanya. Mereka sangat ramah. Mereka tidak pilih - pilih dalam soal bergaul. Seperti pada kawan
kawan Tyas yang
datang ke rumahnya. Mereka menyambut seolah keluarga.
Sehingga kawan-kawan banyak yang betah kalau main di rumah Tyas.
Tyas sebenarnya mempunyai sahabat
setia. Namanya Dwi. Rumahnya masih satu kelurahan dengan rumah Tyas. Hanya beda
RT. Namun, sudah hampir dua minggu Dwi tidak main ke rumah Tyas.
“Ke mana, ya,Ma, Dwi. Lama tidak muncul. Biasanya tiap hari
ia tidak pernah absen. Selalu datang.”
“Mungkin sakit!” jawab Mama.
“Ih, iya, siapa tahu, ya, Ma? Kalau begitu nanti sore aku
ingin menengoknya!” katanya bersemangat
Sudah tiga kali pintu rumah Dwi
diketuk Tyas. Tapi lama tak ada yang membuka. Kemudian Tyas menanyakan ke
tetangga sebelah rumah Dwi. Ia mendapat keterangan bahwa Dwi sudah dua minggu
ikut orang tuanya pulang ke desa. Menurut kabar, bapak Dwi di-PHK dari
pekerjaannya. Rencananya mereka akan menjadi petani saja. Meskipun akhirnya
mengorbankan kepentingan Dwi. Terpaksa Dwi tidak bisa melanjutkan sekolah lagi.
“Oh, kasihan Dwi,” ucapnya dalam hati,
Di rumah, Tyas tampak melamun. Ia
memikirkan nasib sahabatnya itu. Setiap pulang sekolah ia selalu murung.
“Ada apa, Yas? Kamu seperti tampak lesu. Tidak seperti
biasa. Kalau pulang sekolah selalu tegar dan ceria!” Papa menegur
“Dwi, Pa.”
“Memangnya kenapa dengan sahabatmu itu. Sakitkah ia?” Tyas
menggeleng.
“Lantas!” Papa penasaran ingin tahu.
“Dwi sekarang sudah pindah rumah. Kata tetangganya ia ikut
orang tuanya pulang ke desa. Kabarnya bapaknya di-PHK. Mereka katanya ingin
menjadi petani saja”.
Papa menatap wajah Tyas tampak
tertegun seperti kurang percaya dengan omongan Tyas.
“Kalau Papa tidak percaya, Tanya, deh, ke Pak RT atau ke
tetangga sebelah!” ujarnya.
“Lalu apa rencana kamu?”
“Aku harap Papa bisa menolong Dwi!”
“Maksudmu?”
“Saya ingin Dwi bisa berkumpul kembali dengan aku!” Tyas
memohon dengan agak mendesak.
“Baiklah kalau begitu. Tapi, kamu harus mencari alamat Dwi
di desa itu!” kata Papa.
Dua hari kemudian Tyas baru berhasil
memperoleh alamat rumah Dwi di desa. Ia merasa senang. Ini karena berkat
pertolongan pemilik rumah yang pernah dikontrak keluarga Dwi. Kemudian Tyas
bersama Papa datang ke rumah Dwi. Namun lokasi rumahnya masih masuk ke dalam.
Bisa di tempuh dengan jalan kaki dua kilometer. Kedatangan kami disambut orang
tua Dwi dan Dwi sendiri. Betapa gembira hati Dwi ketika bertemu dengan Tyas.
Mereka berpelukan cukup lama untuk melepas rasa rindu. Semula Dwi agak kaget
dengan kedatangan Tyas secara mendadak. Soalnya ia tidak memberi tahu lebih
dulu kalau Tyas ingin berkunjung ke rumah Dwi di desa.
“Sorry, ya, Yas. Aku tak sempat memberi tahu kamu!”
“Ah, tidak apa-apa. Yang penting aku merasa gembira. Karena
kita bisa berjumpa kembali!”
Setelah omong-omong cukup lama, Papa
menjelaskan tujuan kedatangannya kepada orang tua Dwi. Ternyata orang tua Dwi
tidak keberatan, dan menyerahkan segala keputusan kepada Dwi sendiri.
“Begini, Wi, kedatangan kami kemari, ingin mengajak kamu
agar mau ikut kami ke Surabaya. Kami menganggap kamu itu sudah seperti keluarga
kami sendiri. Gimana Wi, apakah kamu mau?” Tanya Papa.
“Soal sekolah kamu,” lanjut Papa, “kamu tak usah khawatir.
Segala biaya pendidikan kamu saya yang akan menanggung.”
“Baiklah kalau memang Bapak dan Tyas menghendaki demikian,
saya bersedia. Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kebaikan Bapak yang
mau membantu saya.”
Kemudian Tyas bangkit dari tempat
duduk lalu mendekat memeluk Dwi. Karena merasa bahagia.Akhirnya mereka dapat berkumpul
kembali. Ternyata mereka adalah sahabat sejati yang tak terpisahkan. Kini Dwi
tinggal di rumah Tyas. Sementara orang tuanya tetap di desa. Selain mengerjakan
sawah, mereka juga merawat nenek Dwi yang sudah tua.
A. RESENSI CERPEN
1.
JUDUL : Indahnya Persahabatan
2.
PENGARANG : Raudatul Jannah
3.
HALAMAN : 3 halaman
4.
SUMBER :www.cerpenmu.com/cerpen-persahabatan/indahnya-persahabatan.html
B.
Abstraksi
Tyas
adalah anak orang kaya, semua serba ada. Segala keinginan terpenuhi.. Ia anak
konglomerat. Berangkat dan pulang sekolah selalu diantar mobil mewah.
Meskipun demikian ia
tidaklah sombong. Juga sikap orang tuanya. Mereka sangat
ramah.. Seperti pada kawan
kawan Tyas yang
datang ke rumahnya. Mereka
menyambut seolah keluarga. Sehingga kawan-kawan banyak yang betah kalau main di
rumah Tyas.
Tyas sebenarnya mempunyai sahabat
setia. Namanya Dwi. Rumahnya masih satu kelurahan dengan rumah Tyas. Hanya beda
RT
.
C.
Sinopsis
Tyas
adalah anak orang kaya segala keinginannya pasti dipenuhi meskipun begitu ia
tidak sombong. Ia memiliki sahabat bernama dwi namun sudah 2 minggu ia tidak
bermain ke rumah tyas. ternyata dwi ikut orang tua nya kembali ke desa karena
kedua orang tuanya telah di PHK lalu ia pun berniat untuk mencari sahabatnya
itu ke desa dengan ayahnya. Setelah 3 hari mencari bertemulah ia dengan
sahabatnya itu, ia pun menjelaskan kedatangannya untuk membantu si Dwi. Bantuan tersebut di terima dengan
baik oleh si Dwi, Kini Dwi tinggal di rumah Tyas. Sementara orang tuanya tetap
di desa. Selain mengerjakan sawah, mereka juga merawat nenek Dwi yang sudah tua
D. Unsur Instrinsik
:
1. Tema : Indahnya jika menolong
sahabat
2. Tokoh :
·
Tyas
·
Dwi
·
Papa Tyas
·
AyahTyas
3. Watak/penokohan :
·
Tyas : Suka Menolong, baik, peduli terhadap
orang lain, tidak sombong, tidak pilih pilih dalam berteman
·
Dwi : Tidak Mau Membebani Orang Lain, Baik hati
·
Ayah Tyas : Baik Hati, Suka Menolong
·
Ibu Tyas : Peduli
4. Alur : Alur Maju
5.
Latar
:
·
Tempat : Rumah Dwi yang Lama, Rumah Tyas, Rumah
Dwi (Di Desa).
·
Waktu : Siang Hari
·
Suasana : Mengharukan, Sedih
6. Sudut pandang : Orang Pertama
7. Amanat : kita harus saling tolong menolong kepada sesame
E.
Unsur
Ekstrinsik
i.
Nilai Moral : Jangan Meninggalkan sahabat dalam
keadaan susah maupun senang
ii.
Nilai Persahabatan : Tyas membantu sahabatnya
yaitu Dwi pada saat keadaan yang susah
F.
KELEBIHAN
DAN KEKURANGAN CERPEN
Kelebihan
cerpen ini adalah cerpen ini bisa dibaca untuk kalangan semua umur baik orang
dewasa maupun anak kecil dan menggunakan Bahasa yang mudah di pahami sehingga
walau dibaca hanya sekali dapat dengan mudah untuk di mengerti
Kekurangan
cerpen ini adalah cerita yang ditulis terlalu menjelaskan kepada pembaca seolah
olah si penulis takut kalau pembaca tidak memahami cerita yang disuguhkan
G.
PENUTUP
cerpen
ini adalah cerpen ini bisa dibaca untuk kalangan semua umur baik orang dewasa
maupun anak kecil karena tidak menggunakan unsur yang berbau negatif dan
mengandung nilai moral dan persahabatan yang bagus dan mengajarkan kepada kita
untuk saling membantu kepada sesama teman
ini gak ada gaya bahasa nya ya ?
ReplyDeleteMana ini penerbit dan tahunnya?
ReplyDeleteGood Job
ReplyDelete